Setiap negara memakai alat-alat ekonomi yang bertujuan untuk menghitung tingkat produktivitas dan kesejahteraan. Salah satu alat tersebut adalah pendapatan perkapita atau PPK.
Pada bidang ekonomi, pendapatan tersebut adalah jumlah uang riil yang tiap individu dapatkan dalam suatu negara. Hal ini memperlihatkan gambaran aktivitas ekonomi mereka pada skala mikro.
Pendapatan perkapita menjadi indikator kemakmuran yang cukup penting. Dalam skala nasional, pemerintah bisa memanfaatkannya sebagai data pendapatan di segala situasi. Selanjutnya, pada skala internasional, PPK merupakan salah satu parameter dalam menentukan kelas suatu negara.
Daftar Isi
Pengertian Pendapatan Perkapita
Kesejahteraan rakyat merupakan salah satu kebijakan dan strategi pembangunan akhir yang perlu terpenuhi oleh suatu negara. Secara sederhana, strategi tersebut berusaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, yang dalam istilah ekonomi disebut sebagai pendapatan nasional.
Kesejahteraan suatu masyarakat juga dapat dihitung dengan membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk. Hasil ini biasa masyarakat sebut sebagai pendapatan perkapita atau PPK. Semakin tinggi PPK suatu negara, maka semakin sejahtera warganya. Begitu pun sebaliknya.
Definisi PPK Menurut Beberapa Ahli
Menurut Tristanto (2013) dkk, Pendapatan perkapita (PPK) adalah besarnya pendapatan dan jumlah penduduk di wilayah atau di suatu negara. Rumus atau cara menghitung pendapatan perkapita adalah membagi pendapatan nasional suatu negara dengan penduduknya selama periode waktu tertentu.
Jumlah nilai barang dan jasa yang dapat masyarakat akses di suatu negara pada periode tertentu juga termasuk sebagai PPK.
PPK dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Selain itu, PPK sering masyarakat gunakan sebagai indikator pembangunan.
Menurut Todaro (2003), pendapatan perkapita adalah metrik kemajuan pembangunan. Tujuan pembangunan yaitu meningkatkan penghasilan masyarakat sehingga pertumbuhan pendapatan menjadi standar kemajuan pembangunan.
Dengan kata lain, PPK bukan hanya memberikan gambaran tentang tingkat peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara. Namun, dapat menggambarkan perubahan pola kesenjangan kesejahteraan masyarakat yang terjadi antar negara.
Menurut teori Solow Swan, jika suatu negara menginvestasikan sebagian besar pendapatannya, maka negara akan memiliki ketersediaan modal dengan keadaan tunak (melimpah) dan tingkat pendapatan yang tinggi.
Selain itu, Solow Swan juga menjelaskan bahwa negara-negara dengan pertambahan penduduk yang cepat akan memiliki PDB perkapita yang rendah.
Jika PPK suatu negara semakin tinggi, ini berarti masyarakat di dalamnya semakin makmur. Misalnya, PPK Indonesia masih tergolong rendah jika membandingkan dengan negara ASEAN lain seperti Singapura.
Baca Juga: Daftar Negara ASEAN
Manfaat Pendapatan Perkapita
Menurut Adji, Wahyu (2007) dkk, PPK memiliki berbagai manfaat, antara lain sebagai ukuran kesejahteraan suatu negara dan standar pertumbuhan kemakmurannya. Manfaat lainnya yakni sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat kebijakan ekonomi, dan untuk membandingkan tingkat kemakmuran antar negara.
1. Indikator Kesejahteraan Negara
Indikator kesejahteraan negara merupakan tolak ukur tingkat kesejahteraan suatu negara yang paling dapat diandalkan. Sebab, PPK memperhitungkan seluruh populasi yang memungkinkannya untuk secara langsung mencerminkan kesejahteraan ekonomi.
2. Patokan Pertumbuhan Kesejahteraan Negara
Pendapatan perkapita adalah patokan umum untuk mengevaluasi kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun.
3. Tidak Keliru Ketika Membuat Kebijakan Ekonomi
Manfaat selanjutnya adalah sebagai pedoman pemerintah ketika membuat keputusan di bidang ekonomi. Sebab, pemerintah dapat memantau pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga PPK dapat bermanfaat sebagai pedoman dalam pengambilan kebijakan ekonomi.
4. Komparasi Tingkat Kesejahteraan Antar Negara
PPK juga banyak berguna untuk membandingkan tingkat kekayaan di berbagai negara. Dengan menetapkan patokan perkapita, negara dapat mengklasifikasikannya sebagai negara berpenghasilan rendah, menengah, atau tinggi.
Baca Juga:
Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Instrumen, & Contohnya
Kebijakan Diskonto: Pengertian, Tujuan & Contoh Penerapannya
Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Instrumennya
Fungsi Pendapatan Perkapita
Fungsi dari PPK dapat bermanfaat untuk suatu negara. Maka dari itu, berikut ini fungsi dari PPK, antara lain:
1. Mengidentifikasi Tingkat Kemakmuran Negara dan Masyarakat
PPK seperti yang kamu tahu mencerminkan penghasilan rata-rata masyarakat dari suatu negara. Dengan begitu, PPK bisa berfungsi dalam melihat dan mengidentifikasi tingkat kemakmuran masyarakat dan negaranya.
2. Cerminan Kondisi Ekonomi Negara dan Masyarakat
Negara tentu perlu mendapatkan informasi mengenai kondisi pergerakan ekonominya. Oleh karena itu, PPK dapat berfungsi sebagai alat yang mencerminkan kondisi ekonomi negara dan masyarakatnya pada periode tertentu.
Hal ini karena PPK berisi data perekonomian yang bermanfaat untuk keperluan analisis dalam melakukan evaluasi. Akhirnya, negara dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan negaranya.
3. Pengukur Kegiatan Perekonomian Negara
Fungsi yang ketiga adalah untuk memperkirakan kesuksesan pelaksanaan kegiatan ekonomi negara. Ini karena pendapatan dari suatu negara tidak terlepas dari berbagai kegiatan ekonomi. Adanya PPK menjadikan suatu negara dapat mengukur kegiatan ekonomi yang negara lakukan.
4. Dasar Pengambilan Keputusan di Masa Depan
PPK berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Sebab, pendapatan perkapita adalah representasi dari kondisi masyarakatnya.
Keputusan ini dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah pada saat pengambilan keputusan. Tujuannya, agar suatu negara cakap dalam penerapan kebijakan sehingga mencapai tujuan ekonominya.
Cara Menghitung Pendapatan Perkapita
Agar suatu negara bisa disebut sebagai negara maju atau sejahtera, pemerintah memerlukan suatu gambaran mengenai situasi dan kondisi ekonomi yang negara tersebut alami. Sebab, kebijakan dan keputusan yang pemerintah buat harus sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakatnya.
Jika pemerintah tidak mengetahui nilai PPK, maka mereka akan kesulitan untuk dapat mengetahui kondisi ekonomi negaranya. PPK dapat kamu hitung dengan dua cara. Berikut ini penjelasan dari cara menghitung pendapatan perkapita:
1. Secara Nominal
Salah satu cara menghitung PPK yakni menggunakan rumus nominal. Rumus nominal ini menggunakan perhitungan berdasarkan harga yang sedang berlaku. Jadi, rumus pendapatan perkapita nominal yaitu:
Pendapatan Perkapita = Harga Produk Nasional Bruto Berlaku : Jumlah Populasi |
Contoh:
Pada tahun 2022, suatu negara punya Produk Nasional Bruto sebesar 2.100 triliun, dan dengan total populasi yaitu 100 juta orang. PPK negara tersebut pada tahun 2022 yaitu:
PPK Negara = 2100 triliun : 100 juta = 21 juta.
Maka, PPK negara tersebut pada tahun 2022 adalah 21 juta/orang per tahunnya.
2. Secara Riil
Cara menghitung pendapatan perkapita selanjutnya adalah secara riil. Cara ini adalah proses menghitung dengan menggunakan harga konstan.
Harga konstan berasal dari nilai PPK pada tahun acuan tertentu. Rumus pendapatan perkapita riil adalah:
PPK = Produk Nasional Bruto Harga Konstan : Jumlah Populasi |
Contoh:
Pada tahun 2020, suatu negara mempunyai populasi sebesar 100 juta orang, dengan acuan perhitungan Produk Nasional Bruto tahun 2017, yakni 3200 triliun. Maka PPK negara tersebut adalah:
PPK negara = 3200 triliun : 100 juta = 32 juta.
Jadi PPK pada tahun 2020 adalah 32 juta/orang per tahun, dengan mengacu pada PNB 2015.
Sudah Tahu Pendapatan Perkapita dan Cara Menghitungnya?
Itulah penjelasan lengkap tentang pendapatan perkapita. Kondisi perusahaan dalam suatu negara juga punya andil yang besar terhadap PPK. Oleh sebab itu, kamu bisa meningkatkan produktivitas kerja pada perusahaan untuk membantu meningkatkan nilai PPK.