Cara Investasi Reksadana bagi Para Pemula

Investasi reksadana menjadi salah satu pilihan terbaik seorang investor untuk berinvestasi. Namun dalam setiap investasi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itulah, sebaiknya kamu ketahui dulu apa itu dan cara investasi reksadana. Simak artikel ini sampai selesai, ya.

Tips Investasi Reksa Dana

Apa Itu Investasi Reksadana?

Kata “reksadana” sendiri berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti menjaga dana. Secara mudahnya, reksadana dapat berarti sebuah wadah yang berisi kumpulan dana dari masyarakat.

Kumpulan dana tersebut kemudian akan dikelola ke dalam bentuk berbagai portofolio efek atau produk investasi. Produknya bisa berupa deposito, saham, atau surat utang dan surat berharga lainnya.

Jadi investasi reksadana adalah kegiatan mengumpulkan dana untuk mengubahnya ke dalam produk deposito, saham, atau surat berharga lainnya untuk mendapatkan keuntungan.

Teknis investasi reksadana termasuk mudah karena kamu hanya perlu investasi dana. Kemudian, total dana secara keseluruhan yang terkumpul akan manajer investasi alokasikan ke berbagai produk seperti saham, deposito, dan sebagainya tergantung jenis yang kamu pilih.

Namun investasi ini tentunya memiliki keuntungan dan risikonya tersendiri. Seperti risiko penurunan nilai saham yang bisa terjadi kapan saja.

Oleh karena itulah penting sekali untuk mengetahui cara investasi reksadana yang baik dan benar. Nah berikut ini tips investasi yang wajib pemula tahu.

Baca Juga:
Pengertian Deposito, Tingkat Bunga, Keuntungan dan Kekurangannya
Cara Menabung Saham yang Menguntungkan untuk Pemula
Surat berharga adalah: Pengertian dan Ciri-cirinya

Cara Investasi Reksadana

Adapun cara investasi reksadana untuk menghindari kemungkinan risiko yang muncul yaitu sebagai berikut:

1. Memahami Berbagai Macam Reksadana

Tips investasi reksadana yang pertama yaitu memahami berbagai macam reksadana. Hal ini penting agar kamu tidak salah pilih saat investasi nantinya. Lalu apa saja macam reksadana?

Secara umum, ada 4 jenis reksadana yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. Apa itu perbedaan dari jenis-jenis investasi reksadana tersebut?

Reksadana pasar uang memiliki risiko yang relatif sangat rendah daripada jenis lainnya jika berdasarkan sisi default, berkurangnya nilai aktiva bersih (NAB), likuiditas, dsb. Jadi, sangat cocok untuk para pemula. Bahkan untuk mulai investasi kamu bisa mulai dari modal Rp100 ribu.

Baca Juga:
Apa Itu Nilai Aktiva Bersih (NAB) dalam Reksa Dana?
Apa Itu Likuiditas, Manfaat dan Jenisnya

Kemudian, reksadana pendapatan tetap ini memiliki tingkat pengembalian yang stabil karena memiliki aset surat utang (obligasi) dan return-nya lebih tinggi daripada pasar uang. Namun tentu risikonya juga lebih tinggi daripada jenis reksadana pasar uang.

Sementara itu, reksadana saham termasuk investasi reksadana yang memiliki hasil sangat tinggi daripada yang lainnya. Untuk memulainya, kamu bisa awali dengan memberikan modal sebesar Rp10 ribu. Risiko jenis investasi ini tergolong tinggi daripada jenis investasi yang lainnya.

Lalu, untuk jenis reksadana campuran memiliki risiko yang lebih rendah daripada yang lainnya sehingga cocok untuk pemula yang baru mulai berinvestasi. Selain itu, nilai return-nya pun lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis reksadana pasar uang.

Setelah memahami jenis-jenis reksadana tersebut, kira-kira kamu bakal pilih yang mana? Sebaiknya kamu pikirkan dengan matang ya sebelum memulai investasi reksadana. Tujuannya adalah  untuk menghindari risiko kerugian di masa depan.

Baca Juga: Apa Itu Reksadana Pasar Uang? Cara Kerja dan Keuntungannya

2. Tentukan Tujuan Investasi

Dalam setiap hal, tentunya menentukan tujuan adalah suatu tindakan yang teramat penting, begitu pula dalam urusan investasi. Cara investasi reksadana ini sangat penting untuk kamu lakukan. Mengapa demikian?

Memiliki tujuan investasi berarti kamu memiliki mimpi dan komitmen untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya tujuan investasi ini, kamu seperti tidak memiliki arah, sehingga akan sulit untuk mencapai target investasi.

Adapun contoh tujuan investasi yang bisa kamu pilih antara lain menyiapkan dana hiburan, dana untuk pernikahan, dana masa tua, dana darurat, dan masih banyak lagi. Jadi sebaiknya, kamu langsung menentukan tujuan investasi mu, ya.

Mengingat pentingnya tujuan investasi untuk keberlangsungan bisnis kamu kedepannya, kamu bisa mulai dengan menentukan tujuan investasi untuk jangka panjang atau jangka pendek.

Hal ini karena investasi jangka panjang dan jangka pendek itu biasanya punya tempat investasi yang berbeda. Misalnya untuk jangka panjang, kamu bisa mencoba investasi reksadana melalui deposito.

3. Hitung Biaya yang Kamu Butuhkan

Cara investasi reksadana selanjutnya yaitu menghitung biaya yang kamu butuhkan untuk mencapai tujuan dari investasi. Misalnya kamu butuh membeli mobil dalam dua tahun mendatang seharga Rp200 juta.

Nah selanjutnya, kamu mulai hitung jumlah dana yang kamu punya pada saat ini terlebih dahulu. Kemudian, kamu bisa menyesuaikannya dengan jumlah investasi yang kamu butuhkan setiap bulannya untuk mencapai target tersebut.

Untuk kasus tersebut, targetnya adalah mengumpulkan jumlah dana Rp200 juta dalam waktu dua tahun. Maka kamu memerlukan dana kurang lebih sebesar Rp17 juta untuk kamu investasikan setiap bulannya.

4. Pahami Profil Risiko

Cara investasi reksadana berikutnya adalah dengan memahami profil risiko. Apa itu profil risiko dalam investasi?

Profil risiko merupakan gambaran diri kamu saat menghadapi setiap risiko dari investasi yang kamu lakukan. Misalnya saat nilai aktiva bersih atau total portofolio investasi kamu turun, kira-kira bagaimana reaksimu?

Apakah kamu akan stres atau bersikap biasa saja? Jawabannya relatif karena setiap orang memiliki profil risiko investasi yang berbeda-beda.

Ada beberapa jenis profil risiko dalam investasi yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Profil risiko konservatif dalam investasi reksadana adalah jenis profil dengan toleransi rendah terhadap risiko investasi.

Kalau kamu mudah panik dan cemas melihat penurunan nilai investasi, maka kamu masuk ke dalam profil risiko ini. Oleh karena itu, produk yang cocok untuk orang seperti ini yaitu reksadana pasar uang dan pendapatan tetap karena risikonya yang relatif rendah.

Profil risiko moderat adalah jenis profil yang memiliki toleransi menengah terhadap risiko investasi reksadana. Nah, biasanya orang-orang yang masuk kategori ini sudah bisa menerima jika sewaktu-waktu terjadi penurunan nilai investasi.

Jadi investor yang masuk profil ini sudah bisa mengetahui cara investasi yang benar. Adapun orang yang masuk profil ini bisa memilih jenis investasi reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.

Sedangkan untuk profil risiko agresif adalah jenis profil risiko dengan toleransi tinggi terhadap risiko investasi. Adapun orang yang termasuk ke dalam profil ini bisa memilih jenis investasi reksadana saham dan reksadana indeks.

5. Pilih Reksadana yang Sesuai

Setelah kamu mengetahui profil risiko, kamu bisa menentukan sendiri mau masuk profil yang mana. Selanjutnya kamu bisa menentukan sendiri akan menggunakan jenis reksadana yang mana.

Namun jika kamu masih pemula, sebaiknya kamu pilih investasi yang memiliki risiko rendah seperti reksadana pasar uang. Adapun isi portofolio jika kamu memilih ini adalah deposito dan instrumen pasar uang. Reksadana ini cocok untuk investasi dalam jangka waktu pendek yaitu di bawah 1 tahun.

Nah jika kamu sudah mulai mengenal investasi, kamu bisa mencoba reksadana pendapatan tetap yang portofolionya adalah obligasi. Adapun investasi ini tergolong sebagai jenis investasi jangka panjang yaitu selama 1-3 tahun.

Di sisi lain, jika kamu sudah benar-benar mahir dan berani dalam mengambil risiko investasi yang tinggi, kamu bisa memilih reksadana indeks saham. Jenis investasi ini punya jangka waktu yang panjang yaitu di atas 5 tahun.

Baca Juga: Apa itu Obligasi: Cara kerja, kelebihan dan kekurangannya

6. Baca dan Riset

Cara investasi reksadana selanjutnya yaitu baca dan riset berbagai sumber terkait investasi. Ini penting untuk menambahkan pengetahuan kamu tentang cara investasi yang baik dan benar serta bagaimana cara untuk menghindari kerugian investasi.

Tidak hanya itu, hal ini juga untuk mengetahui bagaimana profil tempat kamu investasi. Alih-alih investasi di perusahaan bodong, kamu sebaiknya memilih tempat investasi yang resmi dan sudah memiliki citra yang baik.

Nah dalam hal ini, kamu bisa melihat isi portofolionya, apakah investasi tersebut bisa memberikan keuntungan kamu kedepannya atau tidak. Cari tahu juga bagaimana rekam jejak manajer investasi tersebut dalam mengelola dana.

Kinerja pada masa lalu bisa memberi gambaran tentang cara manajer investasi mengelola dana ke depannya. Jika memiliki jejak yang buruk, maka sebaiknya kamu menghindari investasi di tempat tersebut.

Baca Juga: Daftar Manajer Investasi di Indonesia, Mana yang terbaik?

7. Rutin Investasi Setiap Bulan

Tahukah kamu bahwa dengan rutin melakukan investasi bisa menjadi salah satu jalan untuk mencapai keberhasilan. Cara investasi reksadana ini bisa kamu coba jika kamu memiliki penghasilan rutin setiap bulannya.

Kamu bisa mulai dengan menyisihkan gaji setiap bulannya untuk investasi. Untuk jumlahnya kamu bisa sesuaikan dengan kemampuanmu atau jumlah uangmu.

Mungkin bisa 5-10% dari gajimu, kamu tinggal menyesuaikannya dengan kebutuhanmu. Berapapun jumlahnya asalkan kamu rutin melakukannya, maka kamu pasti akan mendapatkan buah dari investasimu setiap bulannya.

Kamu bisa jadikan investasi sebagai prioritas pengeluaran setelah gajian sehingga kamu bisa lebih semangat dalam berinvestasi. Tidak perlu menunggu sisa uang di akhir bulan, kamu bisa sisihkan uang gajimu di awal bulan.

Baca Juga: Cara Investasi Reksadana dengan Modal Kecil

Sudah Tahu Apa itu dan Cara Investasi Reksadana?

Sekarang kamu tinggal menentukan sendiri mau berinvestasi pada jenis reksadana yang mana. Kamu bisa menerapkan cara investasi reksadana tersebut untuk mulai melakukan investasi.

Penulis:

News
Butuh informasi mengenai layanan atau event kami?
021 50928823
Senin–Jumat, 09:00–18:00
Berita Terkait

News

Bagi yang ingin mulai berinvestasi, sekuritas merupakan sebuah elemen penting agar kegiatan penanaman modal yang […]

News

Membuat laporan memang sudah menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan besar atau pelaku usaha. Kamu yang […]

News

Dalam setiap aktivitas jual beli, uang kartal menjadi alat transaksi pembayaran yang sangat mudah penggunaannya […]

News

Akuntabilitas merupakan sebuah pertanggungjawaban organisasi atas tindakan, produk, keputusan, dan kebijakan pada administrasinya. Arti akuntabilitas […]

News

Jika kamu sedang mengembangkan sebuah bisnis, omset menjadi hal yang perlu kamu perhitungkan secara detail […]

News

Bagi kamu yang menjadi pebisnis dan ingin mengembangkan perusahaannya di masa depan, ekspansi bisnis merupakan […]