Dalam mengelola bisnis, kamu sebagai pemilik perusahaan pasti akan menghadapi berbagai tantangan dan gangguan. Risiko usaha menjadi salah satu bentuk tantangan yang dapat kamu temui dalam pengelolaan bisnis.

Untuk mengetahui pengertian dari risiko ini, beserta contoh dan solusi penyelesaiannya, simaklah artikel berikut.

Apa Itu Risiko Usaha?

Secara sederhana, risiko usaha adalah segala macam bahaya dan kerugian yang dapat timbul dari kegiatan bisnis seseorang dan jika dibiarkan begitu saja, bisa mengakibatkan berkurangnya pendapatan perusahaan, hilangnya kepercayaan dari konsumen, hingga kebangkrutan.

Kata “risiko” berasal dari kata Bahasa Inggris “risk”, yang artinya gangguan, kendala, atau masalah. Dalam bidang bisnis, gangguan atau kendala tersebut mempunyai macam-macam wujud dan sebab. Baik itu hambatan yang besar dan tampak jelas, maupun gangguan kecil yang tampak sepele.

Risiko usaha tersebut dapat muncul dari dalam perusahaan itu sendiri atau dari luar perusahaan. Contoh kendala usaha yang muncul secara internal antara lain:

• Seorang pegawai yang kurang terlatih diminta mengemban tugas yang tidak dia kuasai.
• Perusahaan melakukan riset pasar, tetapi datanya tidak mencakup mayoritas calon konsumen.
• Pengelolaan keuangan perusahaan yang kurang transparan sehingga muncul aksi sogok-menyogok.

Sementara itu, contoh hambatan dari luar perusahaan dalam hal risiko usaha diantaranya:

• Kondisi ekonomi negara yang sedang turun atau defisit.
• Nilai tukar rupiah di pasar global kalah bersaing dengan mata uang lain.
• Timbulnya bencana alam semisal banjir, kebakaran, dan gempa bumi.

Baca Juga: Pailit adalah: Pengertian, Penyebabnya dan bedanya dengan Bangkrut

Jenis-Jenis Risiko Usaha

Kamu telah mengetahui pengertian dari tantangan dalam berusaha tersebut di bagian sebelumnya. Sekarang, kamu juga perlu tahu jenis-jenisnya. Macam-macam risiko usaha sebagai berikut:

1. Risiko Finansial

Kondisi keuangan sebuah badan usaha menjadi aspek yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan itu, baik hari ini maupun di esok hari. Oleh sebab itu, pemilik perusahaan tersebut wajib mengelola keuangannya supaya terhindar dari kebangkrutan.

Ada beberapa contoh risiko finansial yang sering kaum pengusaha alami. Misalnya yaitu kenaikan harga bahan baku, pinjaman uang yang belum lunas, dan produk-produk yang tidak laris di pasaran.

Baca Juga: Risiko Finansial adalah: Pengertian, Jenis dan Contohnya

2. Risiko Pasar

Jenis kedua risiko usaha yakni kendala saat memasarkan produk barang dan jasa mereka di pasar-pasar. Mengapa risiko pasar menjadi masalah yang serius bagi perusahaan? Karena keinginan konsumen selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Apa yang perusahaan jual pada hari ini belum tentu laku pada esok hari.

Riset pasar merupakan senjata paling jitu yang perusahaan miliki apabila mereka ingin terus meraup untung. Informasi yang perusahaan dapatkan dari riset pasar itu akan berguna sebagai panduan dalam mencari calon konsumen di kemudian hari..

3. Risiko Sumber Daya

Jenis ketiga risiko usaha yakni sumber daya yang perusahaan tersebut miliki dalam bentuk pegawai dan aset-aset berharga. Sebuah badan usaha membutuhkan tenaga manusia yang terampil, juga aset-aset yang pengelolaannya harus sesuai ketentuan demi kelancaran dalam menjalankan operasionalnya.

Hambatan ini bisa berupa seorang pegawai yang kurang terampil dalam tugasnya atau menyalahgunakan wewenang. Adapun aset-aset seperti mesin-mesin produksi, bangunan tempat usaha, dan dokumen rahasia yang dapat hilang, rusak, atau dipalsukan.

Baca Juga: Badan Usaha adalah: Pengertian dan Bentuknya

4. Risiko Operasional

Jenis selanjutnya dari risiko usaha yaitu hambatan dalam operasional badan usaha. Aktivitas operasional perusahaan juga merupakan risiko yang patut kamu perhitungkan saat berbisnis. Entah itu kegiatan produksi, pemasaran, transportasi, riset, atau bahkan kehadiran pegawai, semua itu berperan penting bagi perusahaan.

Kegiatan perusahaan yang berjalan mulus akan berdampak baik bagi kinerja badan usaha tersebut. Sebaliknya, jika ada gangguan seperti pegawai yang bolos kerja, pengiriman barang terkendala kemacetan, serta mesin produksi yang rusak, maka perusahaan tersebut bisa merugi.

5. Risiko Informasi

Mengapa informasi dalam perusahaan menjadi salah satu bentuk risiko usaha? Karena data-data yang sebuah perusahaan miliki merupakan aset berharga yang tak mungkin mereka ganti dengan uang. Apalagi jika data tersebut memuat informasi rahasia perusahaan yang wajib pemiliknya jaga dengan sangat ketat.

Baik itu laporan keuangan perusahaan, daftar nama pegawainya, atau hasil kerja perusahaan selama setahun, itu semua menjadi aset yang sangat berharga.

Terlebih lagi, kamu mungkin sudah pernah mendengar berita tentang badan usaha yang merugi jutaan rupiah sebab data perusahaannya dibocorkan di hadapan publik. Ini menunjukkan seberapa pentingnya aset tersebut bagi suatu perusahaan.

Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan, Contoh, Dan Fungsinya Untuk Bisnis

Contoh Skenario Risiko dalam Berbisnis

Mengingat risiko usaha merupakan peristiwa yang pasti dialami oleh setiap pengusaha, kamu sebaiknya mengetahui seperti apa contohnya di dunia nyata. Di bagian ini merupakan beberapa skenario nyata risiko dalam berbisnis yang sering pelaku usaha alami:

• Perusahaan kamu menjual suatu merek busana wanita yang laris, namun kemudian muncul bisnis pesaing yang menjual busana wanita yang modelnya mirip.
• Pemerintah mengeluarkan peraturan baru mengenai ekspor dan impor yang memberatkan pengusaha, sementara bisnis kamu sangat bergantung pada bahan baku impor.
• Sejumlah tenaga kerja dalam perusahaan kamu menuntut agar mendapat kenaikan gaji, tetapi kondisi keuangan usaha sedang defisit.
• Bisnis-bisnis pesaing kamu menerapkan teknologi canggih dalam aktivitas pemasaran mereka, namun kamu belum siap mengejar karena kurangnya pegawai yang pandai teknologi.
• Perusahaan kamu menjual produk-produk yang kurang lebih sama persis, sehingga konsumen menjadi bosan dan beralih ke produsen lain.

Macam-Macam Solusi untuk Menghadapi Masalah Ini

Setiap bentuk permasalahan tentu mempunyai solusi yang beraneka ragam untuk mengatasinya, begitu pula dalam perihal berbisnis. Contoh-contoh solusi yang dapat kamu terapkan untuk menghadapi risiko usaha yakni seperti di bawah ini:

1. Rencanakan Kegiatan di Masa Depan

Solusi pertama dalam menghadapi risiko usaha yaitu selalu menyiapkan rencana kegiatan yang akan kamu lakukan selanjutnya. Tidak ada yang tahu apakah aktivitas perusahaan di esok hari dapat berjalan dengan lancar atau tidak.

Oleh karenanya, kamu sebaiknya membuat jadwal kegiatan demi mengingatkan kamu akan target-target yang harus tercapai. Jadwal tersebut bisa berisi kegiatan untuk satu minggu kedepan atau target produksi per bulannya.

2. Buat Prosedur Operasional yang Benar

Setiap pegawai dalam perusahaan kamu, baik itu sekretaris, bendahara, supervisor, bahkan juru tulis pun wajib tahu tugas-tugasnya seperti apa. Hambatan usaha bisa saja muncul dalam bentuk pegawai yang tidak mengerjakan tugasnya dengan tepat.

Inilah waktunya kamu menyusun SOP atau Standard Operational Procedure. SOP ini berfungsi sebagai panduan mengenai hal-hal yang harus pegawai lakukan dan larangan yang wajib mereka patuhi

3. Jalin Komunikasi yang Terbuka dan Lancar

Komunikasi merupakan aspek yang vital bagi kinerja perusahaan, baik itu antara pegawai dalam suatu perusahaan atau antara partner bisnis. Kelancaran alur informasi menjadi penentu berhasil atau gagalnya kegiatan usaha yang kamu jalankan.

Jika begini, maka solusi untuk menghindari kendala dalam bisnis yaitu membuka saluran komunikasi yang terbuka. Transparansi dalam komunikasi akan memudahkan segala macam aktivitas yang perusahaan kamu kerjakan.

Sudah Paham Risiko Usaha, Jenisnya, dan Solusi Mengatasinya?

Itulah artikel yang berisi informasi mengenai risiko dalam berbisnis, serta macam-macam tantangan tersebut dan cara mengatasinya. Risiko usaha menjadi hal yang tak terhindarkan dalam mengelola suatu badan usaha, namun apakah kamu siap untuk menghadapinya?