Ketika berinvestasi reksa dana, ada beberapa istilah yang harus kamu pelajari dan pahami. Salah satunya istilah nilai aktiva bersih alias NAB. Ini merupakan salah satu tolak ukur di dalam mengetahui hasil reksa dana.
Berikut ini penjelasan seputar nilai aktiva bersih, termasuk bagaimana cara menganalisa pendapatan. Maka dari itu, simak pembahasannya di bawah ini.
Mengenal Apa Itu NAB
Nilai Aktiva Bersih atau NAB merupakan aset dari suatu reksa dana yang dikurangi nilai kewajiban atau liability. Kemudian masih dibagi dengan total unit reksa dana. Itu artinya, nilai aktiva bersih merupakan nilai bersih untuk setiap unit reksa dana.
Pada saat kamu ingin membeli unit reksa dana, maka harga yang harus kamu keluarkan pada setiap unit yaitu nilai aktiva bersih. Itulah mengapa kamu harus benar-benar memahami seperti apa NAB itu.
Sebelum membahas lebih jauh seputar nilai aktiva bersih, kamu perlu memahami skema reksa dana. Di awal, perusahaan aset manajemen akan meluncurkan penawaran terkait dana baru yang bernama NFO (New Fund Offering). Dana baru tersebut memiliki tujuan investasi untuk instrumen tertentu.
Beberapa instrumen tersebut misalnya utang, ekuitas, saham sektoral, dan lain-lain. Instrumennya pun juga akan menyesuaikan rencana investasi. Setelah itu, perusahaan aset manajemen akan memasarkan dana dengan cara mengundang para investor agar mau berinvestasi.
Selanjutnya, ketika perusahaan sudah mengumpulkan dana para investor, lalu dana tersebut berperan sebagai dana investasi sesuai tujuan investasi.
Baca Juga:
Apa Itu Reksadana: Definisi, Jenis dan Cara Membelinya
Aset adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Apa itu Ekuitas, Jenis dan Contohnya
Bagaimana Angka NAB Bisa Muncul?
Mungkin kamu masih bingung dari mana angka NAB ini bisa muncul. Pasalnya, dana yang sudah terkumpul tersebut diinvestasikan ke dalam saham sehingga skema dari nilai aktiva bersih akan muncul.
Nilai aktiva bersih merupakan harga pasar saham untuk skema reksa dana yang sudah dikurangi biaya administrasi atau rasio pengeluaran.
Karena harga saham bisa mengalami perubahan setiap saat, maka NAB juga akan ikut berubah. Lalu, investor bisa mengukur berapa keuntungan maupun kerugian investasi yang mereka dapatkan.
Caranya dengan membandingkan antara nilai aktiva bersih saat ini dengan nilai aktiva bersih awal pada saat membeli unit reksa dana.
Misalnya, kamu melakukan investasi terhadap unit reksa dana dengan nilai Rp100.000 (NAB). Setelah berlangsung selama jangka waktu enam bulan, unit tersebut meningkat hingga mencapai Rp120.000. Ini menandakan bahwa reksa dana yang kamu miliki meningkat dengan total 20% di periode tersebut.
Baca Juga: Investasi Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya
Cara Menganalisa Pendapatan
Sangat penting untuk bisa memahami nilai aktiva bersih. Hal ini karena NAB bisa menjadi tolak ukur untuk mengetahui pendapatan dari investasi yang kamu lakukan. Setelah memahami nilai aktiva bersih, maka kamu bisa tahu berapa banyak pendapatan yang kamu hasilkan setiap hari, bulan, maupun tiga bulan sekali.
Banyak pakar investasi yang merekomendasikan agar para investor mengecek NAB setiap tiga bulan. Tujuannya untuk benar-benar mengetahui seperti apa kinerja reksa dana.
Selain itu, ada waktu lain yang juga bisa kamu manfaatkan untuk mengecek nilai aktiva bersih. Waktu tersebut adalah pada saat peristiwa besar misalnya market crash, kenaikan pada pasar saham, serta perubahan suku bunga.
Baca Juga:
Investor Adalah: Pengertian, Resiko dan Tipsnya Supaya Sukses
Pengertian Suku Bunga dan Jenis-jenisnya
Sudah Paham dengan Apa Itu NAB?
Sekian informasi seputar nilai aktiva bersih atau NAB. Jadi, ini adalah istilah penting yang harus kamu pelajari serta pahami ketika berinvestasi di reksa dana. Setelah mengetahui istilah tersebut, kamu bisa mengetahui berapa banyak keuntungan atau kerugian yang kamu dapatkan.
Baca Juga: Ini Simpanan dengan Jasa Penyimpanan Mencapai 10% Per-tahun