Bagi kamu yang menjadi pebisnis dan ingin mengembangkan perusahaannya di masa depan, ekspansi bisnis merupakan sebuah prioritas. Bukan tidak mungkin untuk mengembangkan bisnis kamu jika kamu memulai dengan bisnis kecil atau menengah. Sebagai catatan, kamu harus tahu strateginya. Lalu apa sebenarnya ekspansi bisnis itu?
Daftar Isi
Apa itu Ekspansi dalam Bisnis?
Dari sudut pandang bisnis, arti ekspansi umumnya mengacu pada upaya untuk memperbesar atau memperluas jaringan kontak perusahaan untuk meningkatkan keuntungan di masa depan.
Sedangkan dalam bukunya, Alex S. Nitisemito menjelaskan arti ekspansi sebagai cara bisnis untuk meningkatkan kapasitas produksi dan cakupan pasarnya. Alex mengklaim meningkatnya permintaan akan kapasitas produk dan layanan perusahaan menjadi penyebab situasi tersebut.
Jenis-Jenis Ekspansi
Seperti yang telah disebutkan, salah satu cara untuk mengembangkan bisnis yakni melalui ekspansi. Itu harus diterapkan secara strategis dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan kamu.
Setelah mengetahui apa arti ekspansi, berikut ini beberapa jenis ekspansi yang dapat kamu sesuaikan untuk bisnis kamu.
1. Merger
Merger adalah jenis perluasan bisnis pertama di mana dua atau lebih bisnis digabungkan untuk membentuk satu perusahaan. Tujuannya, agar bisa mengembangkan dan memperluas perusahaan.
Namun, mengetahui reputasi perusahaan yang akan kamu ajak untuk melakukan penggabungan sangat penting sebelum melanjutkan merger.
Terdapat tiga bagian yang dapat kamu gunakan untuk mengkategorikan merger, yakni konglomerasi atau yang membeli banyak perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Konsep Konglomerasi Bisnis serta Manfaatnya
Selanjutnya, horizontal, yang mana perusahaan membeli perusahaan lain pada tingkat atau level operasional yang berbeda.
Terakhir yaitu vertikal, yakni perusahaan berada di industri yang sama tetapi mempunyai perbedaan tingkat operasional.
2. Akuisisi
Akuisisi adalah proses perolehan aset perusahaan dengan mengambil alih kepemilikan perusahaan yang dijalankan oleh sekelompok investor saham (takeover). Perluasan semacam ini biasanya berguna untuk menjaga ketersediaan kebutuhan dasar atau untuk memastikan pasar akan menerima produk dengan baik.
Baca Juga: Aset adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
3. Hostile Takeover
Bentuk ekspansi berikutnya yakni akuisisi paksa pada suatu perusahaan, atau hostile takeover. Dengan kata lain, seorang pebisnis akan membeli saham di organisasi lain. Hal tersebut terjadi ketika pemegang saham membuat penawaran untuk perusahaannya.
Saham tersebut kemudian akan pebisnis tersebut beli dengan harga di atas nilai pasar. Kemudian, perusahaan akan segera berpindah tangan, dan biasanya akan ada perubahan manajemen dan personel secara keseluruhan.
4. Ekspansi Leverage Buyout
Leverage buyout adalah metode meminjam uang untuk membeli perusahaan tertentu. Meski tidak semuanya harus mereka mulai dengan modal yang besar, namun pihak manajemen harus menyisihkan investasi awal yang cukup besar untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Ekspansi Joint Venture
Joint venture adalah bergabungnya dua korporasi atau lebih di bawah sistem kerjasama untuk membentuk sistem perusahaan agar bisa meningkatkan kekuatan ekonomi. Ini dilakukan terlepas dari status keuangan dan lokasi geografis masing-masing korporasi yang terlibat.
Joint venture menghadapi tantangan yang signifikan meskipun memiliki potensi besar untuk pertumbuhan bisnis, terutama di bidang hukum dan kebijakan ekonomi yang bervariasi antar negara.
Strategi Ekspansi yang Tepat untuk Perusahaan Kamu
Setelah mengetahui apa itu ekspansi dan jenisnya, selanjutnya kamu perlu mengetahui strategi apa yang harus kamu lakukan agar pengembangan perusahan kamu optimal. Strategi yang tepat harus kamu gunakan dalam upaya menumbuhkan bisnis. Di sini, ada enam strategi yang bisa kamu terapkan, antara lain:
1. Lakukan Perencanaan yang Teliti
Kamu harus merencanakan secara matang sebelum melaksanakan ekspansi bisnis. Perencanaan dengan hati-hati akan membantu kamu dalam mempertahankan kendali atas usaha kamu sebelumnya. Perencanaan yang cermat juga dapat membantu kamu lebih mudah menentukan arah masa depan pada usaha yang baru.
Mengetahui keadaan bisnis kamu pada saat perencanaan menjadi salah satu dari banyak hal yang harus kamu perhitungkan. Sebab, mengetahui kondisi bisnis akan membantu kamu membuat rencana modal usaha selanjutnya, modal yang dibutuhkan, dan langkah-langkah selanjutnya.
2. Memperkenalkan Barang dan Jasa Baru
Mungkin saja perusahaan kamu sudah menawarkan barang dan jasa terlaris kepada pelanggan dengan jumlah yang cukup besar. Namun, tidak ada salahnya kamu memasukkan layanan dan produk yang berbeda dari sebelumnya.
Kamu dapat melakukannya dengan cara memilih lini yang belum pernah kamu coba sebelumnya untuk memberikan tampilan baru pada perusahaan kamu. Ini adalah salah satu pendekatan yang dapat kamu gunakan untuk ekspansi bisnis. Tentu saja, kamu dapat melakukan hal tersebut tanpa mengabaikan identitas perusahaan sebelumnya.
Meski demikian, mewujudkannya memang tidaklah mudah. Untuk memastikan jenis barang dan jasa yang benar-benar diinginkan konsumen, diperlukan riset dan analisis pasar yang mendalam.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Market Research
3. Memilih Model Bisnis
Model bisnis kamu saat ini dan model bisnis di masa depan akan berbeda sebagai akibat dari kegiatan ekspansi. Maka dari itu, prosedur operasi standar (SOP) diperlukan untuk implementasi jangka panjang. Selain itu, aktivitas bisnis secara bertahap akan berubah jika kamu memutuskan untuk mempekerjakan lebih banyak staf.
Baca Juga: Apa itu SOP dan Dampaknya terhadap Keberhasilan Bisnis
Selain itu, kamu harus menyesuaikan strategi penjualan kamu dari waktu ke waktu. Untuk mencapai hal ini, sangat penting untuk mendefinisikan dengan jelas model bisnis kamu sehingga dapat menerapkan standar atau teknik yang sesuai dalam bisnis kamu.
4. Siapkan Sumber Daya yang Diperlukan
Tentu akan ada kebutuhan modal usaha selama proses perluasan bisnis. Misalnya, untuk mempekerjakan staf, menyewa atau membangun gudang baru, membangun toko fisik, membeli toko online, atau membangun fasilitas manufaktur kamu sendiri.
Kamu dapat menggunakan keuntungan penjualan sebagai modal. Namun, mungkin saja menjalankan kegiatan operasional bisnis saat ini sebelum ekspansi akan mengganggu arus kas perusahaan kamu.
Baca Juga: Mengenal Laporan Arus Kas, Fungsi, Metode dan Contohnya
5. Promosi Secara Aktif
Promosi dapat meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk kamu atau bahkan seluruh perusahaan kamu. Tidak masalah jika kamu sudah mulai memasarkan bisnis baru kamu bahkan sebelum benar-benar berdiri dan berjalan.
Promosikanlah secara aktif untuk memastikan pelanggan langsung mengenali kamu dan merasa lebih nyaman berbisnis dengan kamu. Salah satu caranya dengan memberikan informasi secara berkala tentang promosi yang akan datang.
6. Menyiapkan Cabang
Pertimbangkan untuk membuka cabang baru jika bisnis utama kamu sedang berkembang dan kamu ingin menjangkau lebih banyak pelanggan. Kamu memiliki pilihan untuk membuka cabang baru di lokasi yang sama atau di tempat lain.
Biasanya, cabang-cabang di wilayah yang sama digunakan untuk membantu perusahaan kamu dalam melayani klien yang tidak memungkinkan untuk dilayani oleh cabang utama.
Jika meningkatkan keuntungan adalah tujuannya, cabang dapat dibuka di lokasi dengan persaingan yang kurang ketat untuk produk tersebut. Ini dapat kamu lakukan untuk memperluas basis pelanggan dan menarik pelanggan baru.
Kesimpulan
Itulah pemahaman dari apa itu ekspansi, jenis, dan strategi yang tepat untuk bisnis kamu. Sebelum penerapannya, kamu harus memiliki pemahaman tentang jenis dan kesiapan yang matang untuk menghindari kerugian finansial.
Baca Juga: Risiko Finansial adalah: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Maka dari itu, semoga dengan strategi di atas dapat membantu dalam mengembangkan dan memperluas jangkauan bisnis kamu.