Cryptocurrency merupakan suatu topik yang sangat menarik untuk dibahas belakangan ini. Saat ini terdapat banyak orang yang mulai menggunakan cryptocurrency sebagai tempat meraup keuntungan. Salah satu mata uang di dalam kripto yang bisa kamu pilih adalah Altcoin. Apa itu Altcoin?
Bagi kamu yang belum mengenal mata uang kripto yang satu ini, simak pembahasan berikut ini!
Daftar Isi
Mengenal apa itu Altcoin
Altcoin sendiri sebenarnya terbentuk dari dua kata yaitu “alt” dan “coin”. Kata alt ini bisa kamu artikan sebagai alternatif sedangkan untuk coin merupakan koin. Berdasarkan kata pembentuknya itu, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari mata uang kripto Altcoin adalah mata uang alternatif yang bisa kamu gunakan sebagai mata uang selain Bitcoin dalam dunia kripto.
Meskipun berbeda dengan Bitcoin, mata uang kripto yang satu ini memiliki kemiripan yang sangat identik dengan Bitcoin. Hal itu dapat kamu lihat berdasarkan cara kerja keduanya yang memang sangat mirip. Kesamaan dari cara kerjanya inilah yang membuat beberapa orang sering salah dalam membedakan Altcoin dengan Bitcoin.
Lalu, sebenarnya bagaimana cara kerja dari mata uang kripto yang satu ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini terdapat pembahasan lengkap mengenai bagaimana cara kerja dari Altcoin ini. Berikut penjelasannya!
Cara Kerja Altcoin
Sebenarnya, cara kerja dari Altcoin sendiri bisa dikatakan mirip dengan Bitcoin, karena sama-sama menggunakan kunci pribadi. Penggunaan kunci pribadi ini memungkinkan pengguna untuk bisa mengirimkan pembayaran antara dompet digital satu dengan dompet digital lainnya.
Sama halnya dengan Bitcoin, mata uang kripto yang satu ini juga menerapkan teknologi Blockchain dalam cara kerjanya. Hal ini membuat proses cara kerja yang terjadi juga tidak jauh berbeda dengan yang ada pada Bitcoin.
Orang akan membeli bitcoin kemudian terjadi penyebaran dan validasi transaksi. Setelah transaksi tervalidasi maka akan membentuk sebuah blok dan akan menjadi catatan panjang permanen yang tidak akan bisa kamu ubah.
Kemudian jika dibahas lebih dalam lagi, maka kamu akan mengetahui bahwa terdapat teknologi perkembangan yang terjadi dalam altcoin ini. Misalnya dalam penggunaan Proof-of-Work atau PoW yang merupakan mekanisme konsensus untuk membuat blok dengan kebutuhan energi dan waktu yang sangat besar.
Mata uang kripto ini mampu menyelesaikan permasalahan yang ada pada Bitcoin itu dengan menerapkan mekanisme konsensus lain seperti Proof-of-Stake atau PoS. Penggunaan mekanisme yang satu ini mampu meminimalkan penggunaan energi dan juga waktu pada saat pembuatan blok serta proses validasi transaksi baru.
Baca Juga:
Apa itu Blockchain dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Apa itu Bitcoin? Simak Penjelasan Lengkapnya!
Jenis Altcoin
Setelah memahami bagaimana cara kerjanya, kamu juga perlu mengetahui bahwa Altcoin ini terbagi menjadi beberapa jenis. Nah, berikut ini merupakan jenis-jenis dari mata uang kripto ini.
1. Berbasis Pertambangan (Mining Based)
Sering mendengar istilah orang melakukan aktivitas penambangan kripto? Nah, jenis inilah yang biasanya mereka gunakan sebagai tempat untuk menambang kripto.
Altcoin berbasis pertambangan ini memungkinkan kamu untuk bisa mendapatkannya dengan cara menambang. Sebagian besar jenis mining based ini akan menggunakan mekanisme konsensus Proof-of-Work atau PoW.
Penggunaan mekanisme tersebut memungkinkan sistem akan menghasilkan koin baru dengan cara memecahkan masalah masalah sulit untuk membuat suatu blok.
Contoh alternatif mata uang kripto yang masuk ke dalam jenis yang satu ini seperti Litecoin, Zcash, dan juga Monero.
Baca Juga:
Apa Itu Litecoin?
Apa itu Proof of Work
2. Berbasis Pertaruhan
Jika sebelumnya terdapat altcoin yang bisa kamu dapatkan dengan penambangan, maka jenis yang satu ini bisa kamu dapatkan dengan mempertaruhkannya.
Perbedaan dengan jenis mining based juga terlihat dari penggunaan mekanisme konsensusnya. Jika mining based menggunakan Proof-of-Work atau PoW, maka dalam jenis yang satu ini menggunakan Proof-of-Stake sebagai mekanisme konsensusnya.
Baca Juga: Perbedaan Konsep Proof of Stake & Proof of Work
3. Stablecoin
Sesuai namanya, jenis yang satu ini merupakan jenis altcoin yang nilainya stabil. Hal itu karena biasanya mata uang kripto yang masuk ke dalam jenis yang satu ini menjadikan mata uang fiat sebagai acuannya. Contoh dari mata uang fiat yaitu USD atau Dolar AS.
Contoh dari mata uang kripto yang termasuk ke dalam jenis stablecoin sendiri seperti Tether (USDT), Binance USD (BUSD), USD Coin (USDC), dan lain sebagainya.
Baca Juga: Apakah itu Mata Uang Fiat?
4. Token Keamanan (Security Tokens)
Nah, sedangkan untuk jenis mata uang kripto yang satu ini, sebenarnya bisa kamu samakan dengan saham tradisional. Biasanya token keamanan akan menjanjikan ekuitas baik berbentuk pembayaran dividen maupun kepemilikan kepada pemegangnya.
Hal yang menarik bagi para investor untuk memilih jenis yang satu ini biasanya terdapat pada apresiasi harganya.
Token keamanan biasanya akan ditawarkan pada para investor dengan menggunakan penawaran koin awal atau Initial Coin Offering (ICO).
Baca Juga: Dividen: Pengertian, Jenis, Cara kerja dan Tipsnya
5. Token Utilitas (Utility Tokens)
Kemudian untuk jenis yang satu ini, merupakan jenis altcoin yang akan menawarkan fungsi klaim atas layanan yang ada. Token utilitas biasanya dapat kamu tukarkan menjadi utilitas terdesentralisasi seperti ruang penyimpanan dalam sebuah jaringan atau storage space.
Berbeda dengan token keamanan yang sudah dibahas sebelumnya, token utilitas tidak membagikan dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya.
Contoh mata uang kripto yang termasuk ke dalam jenis yang satu ini adalah Filecoin yang bisa kamu gunakan untuk membeli ruang penyimpanan dalam jaringan.
Kelebihan Investasi di Altcoin
Setelah mengetahui jenis dari mata uang kripto ini, jangan buru-buru memilihnya terlebih dahulu. Pastikan kamu mengetahui kelebihan yang bisa kamu dapatkan saat berinvestasi di dalam mata uang kripto ini. Kelebihan tersebut diantaranya adalah:
- Ruang untuk evolusi di masa depan karena proses yang unik..
- Memiliki fungsi yang unik karena mengedepankan fungsionalitasnya dalam pembuatannya.
- Fluktuasi harga yang lebih rendah membuat besarnya jumlah investasi tidak akan terlalu berpengaruh.
- Sangat mudah untuk kamu akses.
Baca Juga:
Fluktuasi Adalah: Pengertian dan Penyebabnya
Ini Simpanan dengan Jasa Penyimpanan Mencapai 10% Per-tahun
Kekurangan Investasi di Altcoin
Bagaimana? Semakin tertarik setelah mengetahui kelebihannya?
Sebelum mengambil keputusan, kamu masih perlu mengetahui bahwa dibalik kelebihannya, sudah pasti segala sesuatu di dunia ini memiliki kekurangan.
Nah, di dalam altcoin sendiri, kekurangan yang akan kamu rasakan saat menginvestasikan dana mu nantinya adalah sebagai berikut:
- Terlalu banyak jenis altcoin beredar sehingga sulit untuk kamu dalam mendiversifikasi portofolio mu sendiri.
- Lebih rentan karena tidak memiliki eksposur yang tinggi sehingga investor baru akan lebih memilih berinvestasi di Bitcoin yang ROI nya lebih tinggi.
- Tidak adanya jaminan keamanan saat terjadi kehilangan di dalam mata uang kripto yang satu ini. Bisa jadi pasar kripto mencuri semua dana mu dalam waktu singkat saat kamu bermain altcoin ini.
- Nilai kapitalisasi pasar lebih rendah sehingga kamu akan mendapat pengembalian yang juga lebih rendah.
Siap Kamu untuk Berinvestasi di Altcoin?
Sebelum menginvestasikan dana mu, pastikan kamu sudah mengenal altcoin dengan baik agar kamu benar-benar mengetahui keuntungan dan risiko apa saja yang akan kamu dapatkan nantinya. Semoga sukses!